 |
Hutanku
Alam Tambrauw Wanar Membunuh Rasa Galauku. |
Sudah seminggu aku tinggal di Dusunku WanarYang letaknya Cukup jauh dari Kota,
aku ingin sekali merasakan dan menikmati kesejukan serta kemanjaa dari alamku
ternyata aku benar-benar merasakannya.
Hari sudah mulai siang,
aku baru saja pulang berburu sesuatu untuk makan hari ini,
siang itu cuaca terlihat cerah udara terasa sejuk, aku istrahat sejenak di bawah pepohonan yang tinggi dan daunya yang lebat karena capek akan aktivitasku hari ini, suasana aman dan nyaman tak ada keributan apapun di sekelilingku sehingga membuatku ntuk tetap dan terus beristirahat.
Sejenak aku menutup mata,
dalam pembaringan ku di kesunyian itu, benar-benar aku merasakan bahwa alam sedang menceritakan sesuatua kepadaku, alam sedang bernyanyi dan mengalunkan dongeng kepadaku melalui suara burung dan hembusan angin yang menerpa dedaunan hingga menembus di telinga hatiku, aku tak berdaya dalam pembaringan seoalah-olah alam sedang menggendongku sambil bernyanyi dan mengalunkan cerita, aku benar-benar terhipnotis, sungguh alam memanjakanku.
Karena rasa lapar, aku bangun dan mulai mempersiapkan makan siangku. di bawah pohon di pinggir sungai Iyey aku membuat api dari beberapa batang kayu, batu sungai menjadi tungku untuk memasak, dan bambu menjadi tempat untuk menaruh makananku, semua serba sederhana dan alami, aku bahagia sekali dengan apa yang ku rasakan saat itu.
alam benar-benar memanjakanku sehingga semua beban yang ada di pikiranku hilang, munkin tak semua orang sadar akan besarnya kasih alam kepada kita, sehingga dengan semena-mena mereka menebang pohon, membakar hutan dan hal-hal ganas lainya yang merusak alam ini, ingin sekali ku katakan kepada mu sahabat-sahabatku, alangkah baiknya kalian mencoba apa yang telah ku coba. aku yakin kalian akan merasakan apa yang ku rasakan yaitu kebahagian yang di berikan alam.
hanya keharmonisan dan rasa kasih sayang yang ku rasakan saat berteman dengan alam, alam benar-benar membuang sifat kasarku.
Bersama alam Ku lalui hari-hariku,
tak terasa sudah seminggu aku di Dusunku Wanar,
kini saatnya aku harus kembali, Sungguh sedih dan berat rasa hatiku ini ntuk pergi meninggalkan alamku, dalam perjalanan pulang angin menerpa seluruh tubuhku, tak dengar suara burung di sekelilingku,
aku tau kalau alamku wanar sedang mengantarku pulang, suara burung tak terdengar bertanda alamku sedang sedih akan kepergianku, aku tau itu namun aku hanya diam di dalam hati ini.
Sudah jauh aku pergi, Alamku Wanar kini hanya ada di pikiranku karena sudah tak terlihat, air mata ku jatuh ingat Alamku Wanar yang sangat memanjakanku. dalam hati aku berjanji aku akan kembali dan tinggal bersama alamku, bergurau dan bebas menikmati apa yang telah alamku sediakan,takan pernah ku melupakanya, sebab di sana terdapat sungai yang menyimpan berbagai jenis ikan, dan hutan yang menyimpan berbagai jenis makanan semuanya ada di alamku dan di jaga oleh para leluhurku yang kini hidup bersama alamku wanar.
Ingin sekali ku ucapakan terimakasih untukmu Wanarku,
kau diam namun kau hidup, kau tak bersuara namun aku mendengarmu
semua keluh kesahku, semua bebanku dan sedihku yang tak mampu ku hilangkan kini semua kau hilangkan dengan manjamu, aku sangat bahagia dengan itu, aku berjanji akan ku berikan yang terbaik untukmu
by.yaku ronald